Sabtu, 29 September 2018

Komposisi dalam Fotografi


KOMPOSISI DALAM FOTOGRAFI

A. Komposisi Fotografi
Komposisi = susunan, dalam bahasan seni rupa dan fotografi komposisi berarti susunan gambar dalam batasan satu ruang (Soelarko, 1990:19). Komposisi adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar, sehingga objek menjadi pusat perhatian (FOI=Focus of Interest) (Veriasa, 2006). Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap (Sanyoto, 2004).
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Cara anda menata komposisi dalam jendela bidik akan diinterprestasikan kemudian setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact atau sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.
Tujuan mengatur komposisi :
1.  Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek foto.
2.  Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan / unity dalam karya.
3.  Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi pemotret.
Unsur - unsur pembentuk komposisi fotografi :
1.  Garis
Garis adalah kumpulan dari titik – titik yang beraturan maupun tidak beraturan. Fotografer yang baik menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Garis memberi kesan seolah obyek membawa mata keluar dari gambar.
2.  Kontras
Kontras merupakan perbedaan yang sangat besar dari satu nada (bentuk dan warna) dengan yang lain. Foto yang terdiri dari hitam pekat dan putih murni saja adalah foto yang sangat kontras. Foto yang terdiri dari perbedaan nada-nada mencolok dikatakan kontras (hard), sedangkan sebaliknya foto yang menyajikan nada-nada berdampingan dikatakan lunak (soft).
3.  Tekstur
Tekstur adalah nilai raba pada permukaan baik nyata maupun  semu dan tekstur yang diberikan pada permukaan yang mungkin kasar, mungkin halus. ekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi subyek. Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
4.  Shape / bidang
Penentuan shape adalah salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian dan memberi prioritas pada sebuah elemen visual, sehingga obyak utama dapat teridentifikasi. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
5.  Form / bentuk
Form bertujuan untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut, sehingga memunculkan dimensi yang berbeda.
6.  Pattern
Pattern merupakan pengulangan shape, garis dan warna adalah sebuah elemen visual yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati. Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.

B. Jenis-jenis Komposisi Fotografi
Dalam fotografi, terdapat bermacam-macam teknik komposisi yang dapat membantu kita menghasilkan sebuah foto yang baik, diantaranya adalah sebagai berikut :
1Rule of Thirds
Rule of Thirds adalah sebuah teknik komposisi yang paling banyak digunakan oleh fotografer. Dengan rule of thirds, pusat perhatian ditempatkan pada setiap titik simpang garis yang membagi gambar atau foto dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
Teknik ini sangat berguna untuk membentuk struktur komposisi sebuah gambar.  Kini, mengikuti perkembangan teknologi, beberapa manufaktur menawarkan sebuah rentang garis pada layar display kamera digital untuk membantu fotografer dalam membentuk komposisi sebuah gambar atau foto. Banyak kamera digital saat ini yang telah memberikan fitur rules of third (grid) ini, baik pada layar mode live view ataupun pada view finder-nya.


2The Golden Ratio

Teknik komposisi The Golden Ratio adalah teknik komposisi yang membagi layar kita ke dalam beberapa bagian dengan perbandingan 1:1.618. Dibandingkan dengan Rule of Thirds, garis-garis dalam The Golden Ratio terkonsentrasi di tengah frame dengan ukuran 3/8 frame di bagian atas, 2/8 frame di tengah, dan 3/8 frame di bawah.


3. Golden triangles
Golden triangles adalah salah satu teknik komposisi fotografi yang dilakukan dengan cara membagi gambar secara diagonal dari sudut yang satu ke sudut yang lain kemudian menarik sebuah garis dari satu sudut yang lain hingga bertemu di garis pertama dengan sudut 90 derajat. Selanjutnya, meletakkan elemen-elemen fotografi hingga jatuh di dalam tiga buah segitiga yang dihasilkan.


4. Balance
Balance secara khusus digunakan ketika menggunakan teknik komposisi Rule of Thirds atau The Golden Ratio dengan tujuan agar gambar memiliki keseimbangan. Sebuah foto yang memiliki subyek lebar dan berada di posisi paling depan dari subyek yang lain dapat menciptakan sebuah gambar yang terlihat terlalu berat sebelah. Kita dapat menciptakan beberapa keseimbangan dengan menyertakan sebuah elemen yang kurang penting atau sebuah elemen yang tampil lebih kecil di belakang.



5. Leading lines
Teknik leading lines membantu mata viewer tertuju pada titik pusat dan fokus perhatian pada beberapa elemen penting yang ada pada sebuah gambar atau foto. Teknik ini juga membantu menciptakan sebuah ilusi kedalaman atau ilusi jarak dalam sebuah komposisi. Umumnya yang dapat digunakan sebagai leading lines adalah tembok atau pola-pola atau jalan.


6. Lighting
Lighting atau pencahayaan dapat menambah atau memberikan efek dramatis ke dalam foto kita. Biasanya kita membutuhkan sumber cahaya dibelakang kita ketika memotret.
Terdapat tiga macam lighting yang dikenal dalam dunia fotografi, yaitu:
·  backlighting
·  sidelighting
·  floor lighting.
Backlighting terjadi ketika sumber cahaya berada di depan lensa dan di belakang subyek hingga menciptakan gambar siluet. Sementara itu, sidelighting atau pencahayaan dari sebelah sisi sangat efektif dalam mengkomunikasikan kekuatan emosi. Terakhir, floor lighting adalah sebuah teknik yang menempatkan sebuah sumber cahaya di depan dan di bawah subyek dan kamera untuk menciptakan atau menimbulkan kesan misteri.

  
7. Fill the Frame
Memenuhi frame dengan subyek dan meninggalkan sedikit ruang atau tidak ada ruang sama sekali di sekitar frame dapat menjadi efektif untuk situasi tertentu. Hal ini dapat membuat viewer menjadi benar-benar fokus pada subyek utama tanpa adanya hal-hal yang mengganggu. Selain itu, viewer dapat mengeksplorasi hal-hal kecil yang dimiliki oleh subyek yang tidak akan mungkin dipotret dari jarak jauh. Teknik ini seringkali digunakan dalam jarak yang sangat dekat. Dalam beberapa kasus, teknik ini dapat menghasilkan sebuah foto yang sangat orisinal dengan komposisi yang menarik.


8. Left to Right Rule
Ada sebuah teori yang berpendapat bahwa kita membaca sebuah gambar dari kiri ke kanan sama seperti cara kita membaca sebuah teks. Untuk alasan inilah disarankan bagi beberapa gerakan yang dipotret dalam sebuah foto hendaknya mengalir dari kiri ke kanan. Asumsi ini didasarkan pada bahwa sebagian besar Negara-negara di dunia membaca teks dari kiri ke kanan. Namun, perlu diingat pula bahwa beberapa bahwa ada beberapa bahasa yang dibaca dari kanan ke kiri seperti misalnya Arab Saudi.


9. Simplification
Sebagai sebuah aturan umum, gambar yang sederhana cenderung menjadi lebih menarik dibandingkan dengan gambar yang sangat kompleks. Teknik komposisi simplification pada dasarnya memiliki kesamaan dengan teknik komposisi fill the frame. Untuk dapat menggunakan teknik komposisi ini, pertama kali ajukan sebuah pertanyaan kepada diri kita sendiri menyangkut elemen apa yang ingin ditambahkan ke dalam komposisi yang kita buat. Kita dapat melakukan teknik ini dengan cara mengatur ulang komposisi.
Sehingga elemen yang dirasa tidak diperlukan tidak akan ada lagi di dalam frame. Tekniknya adalah dengan melakukan zoom pada subyek dengan menggunakan aperture yang lebar untuk memperoleh depth of field yang diinginkan. Atau bisa juga dengan melakukan crop terhadap gambar di akhir poses.


10. Leaving space
Meninggalkan ruang kosong yang luas di sekitar subyek dapat membuat foto menjadi sangat atraktif. Teknik komposisi ini dapat menciptakan sensasi sederhana dan minimalis.
Sebagaimana teknik komposisi fill the frame, teknik komposisi ini dapat membantu viewer menjadi lebih fokus pada subyek utama tanpa adanya gangguan.


11. Patterns
Berbagai macam patterns atau pola dapat kita temui dimanapun, baik berupa buatan tangan manusia maupun hasil kreasi alam. Sebuah pola atau patterndapat secara visual kita lihat karena pola atau pattern menyajikan harmoni dan irama tertentu.Sesuatu yang harmonis dan berirama dapat membuat kita merasakan nuansa tertentu. Dengan menyatukan beberapa pola ke dalam foto, kita dapat menciptakan suatu komposisi yang baik.

12. Isolate the Subject (depth of fields)
Kita dapat membuat komposisi yang lebih sederhana secara lebih efektif dengan cara menggunakan depth of fields yang dangkal untuk mengisolasi sebuah subyek. Dengan menggunakan aperture yang lebar, kita dapat menciptakan kesan buram pada bagian latar belakang subyek. Teknik ini sangat berhasil diterapkan ketika kita melakukan pemotretan.


13. Color Combinations
Warna adalah alat atau instrumen komposisi yang dapat kita gunakan untuk menciptakan mood dalam sebuah foto. Warna-warna seperti biru dan hijau dapat membuat viewer merasa tenang atau damai. Sedangkan, warna merah dan kuning dapat membangkitkan perasaan gembira atau optimisme. Sebagai seorang fotografer, kita dapat mengkombinasikan beberapa warna sebagai sebuah cara atau teknik untuk menciptakan komposisi yang lebih atraktif.


14. Rule of Space
Yang dimaksud dengan teknik komposisi The Rule of Space adalah terkait dengan arah subyek dalam foto yang bergerak maju. Jika kita mengambil sebuah foto dari mobil yang bergerak, akan menampilkan ruang di depan mobil dibanding di belakang mobil dalam sebuah frame. Hal ini memberikan implikasi bahwa terdapat ruang bagi mobil untuk bergerak maju dalam sebuah frame.


15. Textures
Textures adalah cara lain yang dapat kita gunakan untuk menciptakan dimensi dalam sebuah foto. Dengan melakukan zoom in pada permukaan yang bertekstur, kita dapat membuatnya terlihat seperti foto yang hidup dalam tiga dimensi.


16. Juxtaposition
Juxtaposition merupakan salah satu teknik komposisi yang sangat kuat dalam fotografi. Juxtaposition merujuk pada inklusi dua elemen atau lebih dalam sebuah layar yang dapat berefek kontras atau saling melengkapi satu sama lain.
Kedua pendekatan ini dapat bekerja dengan baik dan memainkan peranan yang penting dalam menampilkan cerita dari sebuah foto.


17. Frame Within the Frame
Teknik komposisi frame within the frame merupakan teknik komposisi fotografi alternatif yang efektif dalam merekam kedalaman sebuah layar. Agar efektif, frame tidak harus berada di sekitar keseluruhan layar. Dengan menggunakan teknik komposisi frame within the frame maka akan menciptakan peluang besar untuk menggunakan keadaan sekitar menjadi lebih kreatif dalam komposisi yang kita buat.


18. Rule of Odds
Teknik komposisi rule of odds tidak jarang dikaitkan dengan teknik komposisi rule of thirds. Mata kita cenderung akan menjadi nyaman apabila melihat gambar yang berisi sejumlah elemen yang tidak biasa. Sebuah foto yang menyajikan tiga ekor burung di atas kawat sangat mungkin menjadi lebih menarik dibandingan dengan sebuah foto yang memotret burung ketiga terbang. Alasannya adalah bahwa mata manusia akan secara alami melihat langsung ke pusat sebuah kelompok. Jika ada ruang kosong, maka ke sanalah mata akan tertuju. Sebagai seorang fotografer, kita tentunya mengharapkan viewer melihat ke subyek bukan sebuah ruang kosong.



Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar