Minggu, 13 Januari 2019

Fotografi Konseptual – UAS Fotografi Fashion


Fotografi Konseptual – UAS Fotografi Fashion

1. Deskripsi Foto Konsep

“A Difference in Friendship”
Oleh: Dewi Puspita Sari
Kata kunci: persahabatan, toleransi, perbedaan keyakinan, ketulusan, suka cita
            Perbedaan adalah suatu hal yang biasa. Bahkan perbedaan adalah sesuatu yang indah. Tidak sama bukan berarti tidak baik, tidak sama bukan berarti tidak dapat bersatu. Maka dari itu dibutuhkan toleransi agar kita dapat terus menghargai sebuah perbedaan.
            Foto yang berlatar belakang pilar-pilar suatu bangunan ini menggambarkan toleransi dalam kehidupan terutama dalam sebuah persahabatan. Meskipun 2 wanita ini berbeda keyakinan, namun ikatan persahabatan mereka tetap kuat, mereka tetap ingin berteman dan bersatu tanpa memandang apa keyakinan yang mereka miliki. Dalam foto ini, 2 wanita tersebut membawa kitab dari kepercayaan mereka masing-masing, menggambarkan kepercayaan dan keyakinan mereka yang tidak sama. Busana yang dikenakan adalah blus putih, celana kulot hitam, dan jilbab hitam serta dress putih pendek dan cardigan putih. Warna hitam dan putih pada busana melambangkan perbedaan warna yang sangat kontras tetapi tetap indah jika dipadu-padankan, begitu juga dengan perbedaan dalam persahabatan ini, mereka sangat berbeda namun tetap dapat bersatu, warna putih juga menggambarkan ketulusan hati mereka yang tetap ingin bersahabat dengan orang yang tidak sama keyakinannya dengan mereka. Jilbab dan dress pendek yang dikenakan juga sangat jelas mencerminkan perbedaan diantara mereka.
            Ekspresi wajah adalah tersenyum, penuh dengan suka cita, kebahagiaan, mencerminkan suasana hati mereka yang sedang bahagia. Pilar-pilar besar, kokoh, dan kuat yang menjadi latar belakang dalam foto ini juga melambangkan kekuatan, melambangkan toleransi yang dimiliki mereka begitu kuat, sehingga mereka dapat menghargai dan melupakan perbedaan yang ada dalam persahabatan mereka. Tidak masalah apabila kita berbeda, tidak masalah apabila kita tidak sama, perbedaan itu baik, perbedaan itu indah, perbedaan akan dapat bersatu apabila kita dapat saling menghargai, perbedaan akan dapat bersatu apabila kita dapat bertoleransi dengan satu sama lain

2. Mood Board



3. Story Board


4. Sketsa Foto/ Rancangan Foto


5. Hasil Foto

F-stop: f/4.5
Exposure time: 1/100 sec.
ISO: 125
Foto ini diambil dengan orientasi potrait. Angle yang digunakan adalah low angle dengan posisi objek berada di tengah.


F-stop: f/4.5
Exposure time: 1/125 sec.
ISO: 2000
Foto ini diambil dengan orientasi landscape. Angle yang digunakan adalah low angle dengan posisi objek berada di tengah.


F-stop: f/4.5
Exposure time: 1/80 sec.
ISO: 125
Foto ini diambil dengan orientasi potrait. Angle yang digunakan adalah low angle dengan posisi objek berada di tengah.

Evening Gown Photoshoot

Evening Gown Photoshoot

Model : Octa
Waktu : Sore hari
Lokasi : Outdoor (taman belakang Monumen Serangan Umum 1 Maret)
Kamera: Canon EOS 60D


F-stop: f/3.5
Exposure time: 1/1000 sec.
ISO: 100
Konsep foto ini adalah putri jepang dan cina. Busana yang dipakai model yaitu evening gown yang berbahan brokat dan katun motif (shibori). Model menggunakan properti payung hias. Model juga memakai flower crown sebagai penghias kepala. Angle yang digunakan adalah low angle dan posisi objek berada di tengah gambar. Foto diambil dengan orientasi potrait.


F-stop: f/3.5
Exposure time: 1/1000 sec.
ISO: 100
Konsep foto ini adalah putri jepang dan cina. Busana yang dipakai model yaitu evening gown yang berbahan brokat dan katun motif (shibori). Model menggunakan properti kipas hias. Model juga memakai flower crown sebagai penghias kepala. Pose model yaitu berdiri sambil memegang kipas dan tersenyum. Angle yang digunakan adalah low angle dan menggunakan komposisi “rule of third”. Foto diambil dengan orientasi potrait.

Pop Art Photography


Pop Art Photography

            Pop Art Photography adalah salah satu tema fotografi yang mana menggunakan warna-warna cerah/ warna-warni, biasanya dalam pop art photography, busana yang dipakai oleh model dan background yang digunakan untuk foto warnanya kontras/ saling berlawanan/ berbeda.
Ini adalah hasil foto pop art photography yang saya coba praktikkan:

Model: Hamdan
Waktu: Sore hari
Lokasi: Outdoor (Sevensky Rooftop Lippo Plaza Yogyakarta)
Kamera: Canon EOS 60D


F-stop: f/8
Exposure time: 1/30 sec.
ISO: 125
Model menggunakan busana casual berupa kaos jumputan dan kemeja berwarna pink serta memakai aksesoris berupa kaca mata. Warna background yang diambil sengaja berbeda dengan busana yang dipakai, yaitu berwarna hijau tosca, merah, dan oranye. Angle yang digunakan pada foto ini adalah low angle dan menggunakan komposisi “rule of third”. Pose model yaitu berdiri. Foto ini diambil dengan orientasi landscape.


F-stop: f/8
Exposure time: 1/30 sec.
ISO: 125
Model menggunakan busana casual berupa kaos jumputan dan kemeja berwarna pink serta memakai aksesoris berupa kaca mata. Warna background yang diambil adalah warna yang kontras dengan warna busana yang dipakai agar sesuai dengan tema pop art. Angle yang digunakan pada foto ini adalah low angle dengan posisi objek berada di tengah gambar. Foto ini diambil dengan orientasi potrait.

Penerapan Angle dan Pose Menggunakan Kamera DSLR

Penerapan Angle dan Pose Menggunakan Kamera DSLR

            Setelah praktik penerapan angle dan pose menggunakan kamera smartphone, berikutnya adalah praktik penerapan angle dan pose menggunakan kamera DSLR. Di bawah ini adalah foto-foto yang saya hasilkan saat praktik penerapan angle dan pose menggunakan kamera DSLR:

Model: Isnaini Barokati Sholikhah
Waktu: Sore hari
Lokasi: Outdoor (balkon gedung KPLT lt. 2 FT UNY)
Kamera: Canon EOS 60 D


F-stop: f/4.6
Exposure time: 1/512 sec.
ISO: 200
Model menggunakan busana casual berupa kemeja kotak-kotak dan celana jeans serta jaket denim. Angle yang digunakan pada foto ini adalah low angle. Pose model yaitu berdiri dengan kaki kanan membuka, jaket denim dibawa dengan sisi jaket yang satu berada di bahu dan sisi sebelah lagi berada di pinggang. Kepala model sedikit miring dan pandangan mata model melihat ke samping. Foto di atas diambil dengan orientasi potrait.


F-stop: f/4.6
Exposure time: 1/512 sec.
ISO: 200
Model menggunakan busana casual berupa kemeja kotak-kotak dan celana jeans. Angle yang digunakan pada foto ini adalah low angle. Pose model yaitu berdiri dan sebagian jari tangan dimasukkan ke dalam saku celana. Kepala model menghadap depan sedikit serong, pandangan mata model juga mengarah ke depan dan tidak melihat kamera. Foto di atas diambil dengan orientasi potrait dan dengan posisi objek berada di tengah gambar.

Jogja Fashion Week


Jogja Fashion Week

            Siapa yang tidak mengenal JFW? Iya, Jogja Fashion Week adalah event tahunan yang hitz dan menjadi icon fashion di Yogyakarta. Jogja Fashion Week 2018 diadakan di Hartono Mall Yogyakarta. JFW 2018 mengusung tema “Perspectrum”. Perspectrum merupakan gabungan tiga hal yakni perspective, spektakuler, dan spectrum itu sendiri. Tujuan dipilihnya “Perspectrum” sebagai tema yaitu untuk memberikan inspirasi keberanian dan kebaruan untuk mengeksplorasi kekayaan wastra nusantara dengan konsep futuristic dan spektakuler.
Berikut adalah foto yang saya ambil saat fashion show Jogja Fashion Week berlangsung:

Waktu: malam hari
Lokasi: Hartono Mall Yogyakarta
Pencahayaan: lampu
Kamera: HP Xiaomi redmi 6A


Foto ini diambil dengan orientasi portrait. Menggunakan angle eye level dengan posisi objek berada di tengah gambar. Foto diatas memperlihatkan seorang model yang sedang berpose.


Foto ini diambil dengan orientasi portrait. Menggunakan angle eye level dengan posisi objek berada di tengah gambar. Foto diatas memperlihatkan 4 model yang sedang berpose dengan membawa tongkat sebagai properti.


Foto ini diambil dengan orientasi portrait. Menggunakan angle eye level dengan posisi objek berada di tengah gambar. Foto di atas memperlihatkan seorang model yang sedang berpose memainkan gaunnya.


Foto ini diambil dengan orientasi portrait. Menggunakan angle eye level dan dengan komposisi foto “rule of third”. Foto di atas memperlihatkan seorang model yang sedang berpose.


Foto ini diambil dengan orientasi portrait. Menggunakan angle eye level dengan posisi objek berada di tengah gambar. Foto di atas memperlihatkan seorang model yang sedang mengibaskan gaunnya.


Foto ini diambil dengan orientasi portrait. Menggunakan angle eye level dan dengan komposisi foto “rule of third”. Foto di atas memperlihatkan seorang model yang sedang berpose.


Foto ini diambil dengan orientasi portrait. Menggunakan angle eye level dan dengan komposisi foto “rule of third”. Foto di atas memperlihatkan seorang model yang sedang berjalan.


Foto ini diambil dengan orientasi portrait. Menggunakan angle eye level dengan posisi objek berada di tengah gambar. Foto di atas memperlihatkan seorang model yang sedang berjalan sambil memainkan/ mengibaskan gaunnya.


Foto ini diambil dengan orientasi portrait. Menggunakan angle eye level dengan posisi objek berada di tengah gambar. Foto di atas memperlihatkan seorang model yang sedang berpose.


Foto ini diambil dengan orientasi portrait. Menggunakan angle eye level dengan posisi objek berada di tengah gambar. Foto di atas memperlihatkan seorang model yang sedang berpose.

Photography Hacks


Photography Hacks

Photography Hacks adalah salah satu cara dalam fotografi yang harus diketahui seorang fotografer. Mengapa harus diketahui? Karena dengan photography hacks ini seorang fotografer akan dapat menghasilkan foto-foto yang unik dengan efek-efek yang sesuai dengan keinginan sang fotografer. Semakin kreatif fotografer, maka akan semakin menarik pula foto-foto yang dihasilkan.
Berikut adalah foto-foto yang saya hasilkan dari mempelajari photography hacks:

Model: Maraditia Dwi Marinda
Lokasi: Indoor
Kamera: Camera Pocket

Foto ini diambil di dalam ruangan dengan semua lampu ruangan dalam keadaan mati. Cara membuat foto ini yaitu cukup dengan menggunakan mika berwarna merah, saringan santan, lampu senter, dan flashlight handphone. Caranya adalah hidupkan flashlight hp, jarak antara flashlight dengan objek jangan terlalu dekat agar cahaya putih yang muncul tidak terlalu banyak, flashlight ini hanya digunakan agar foto yang dihasilkan tidak kekurangan cahaya/ gelap, lalu hidupkan senter dan letakkan mika berwarna merah di depan senter, dengan begitu efek warna merah akan muncul, selain itu letakkan juga saringan santan di depan senter untuk memunculkan efek polkadot putih pada foto. Angle yang digunakan pada foto ini adalah eye level. Foto diambil dengan orientasi potrait.


Foto ini diambil di dalam ruangan dengan semua lampu ruangan dalam keadaan mati. Cara pembuatan foto ini sama seperti dengan foto sebelumnya, yaitu cukup dengan menggunakan mika berwarna merah, saringan santan, lampu senter, dan flashlight handphone, bedanya untuk foto ini juga menggunakan tambahan kipas angin. Caranya adalah hidupkan flashlight hp, jarak antara flashlight dengan objek jangan terlalu dekat agar cahaya putih yang muncul tidak terlalu banyak, flashlight ini hanya digunakan agar foto yang dihasilkan tidak kekurangan cahaya/ gelap, lalu hidupkan senter dan letakkan mika berwarna merah di depan senter, dengan begitu efek warna merah akan muncul, selain itu letakkan juga saringan santan di depan senter untuk memunculkan efek polkadot putih pada foto. Untuk kipas angin, hanya diletakkan di samping senter, dengan begitu efek garis-garis sudah otomatis akan terlihat pada foto. Angle yang digunakan pada foto ini adalah eye level dan dengan orientasi potrait.


Foto ini diambil di dalam ruangan dengan semua lampu ruangan dalam keadaan mati. Cara pembuatan foto ini dengan menggunakan mika berwarna merah, lampu senter, flashlight handphone, dan kain berwarna biru. Caranya adalah pasang kain biru di belakang model sebagai background, lalu hidupkan flashlight hp, jarak antara flashlight dengan objek jangan terlalu dekat agar cahaya putih yang muncul tidak terlalu banyak, flashlight ini hanya digunakan agar foto yang dihasilkan tidak kekurangan cahaya/ gelap, lalu hidupkan senter dan letakkan mika berwarna merah di depan senter, dengan begitu efek warna merah akan muncul, karena warna merah yang muncul bertemu dengan kain berwarna biru, maka timbulah efek warna ungu kebiru-biruan pada foto. Angle yang digunakan pada foto ini adalah eye level dengan orientasi landscape.

Foto Group "Back to Nature"

Foto Group “Back to Nature”

Model: Lis Mar’atus S.
            Isnaini Barokati S.
            Sekar Rahma D.
            Maraditia Dwi M.
Waktu: Sore hari
Lokasi: Outdoor (Pantai Cemara Sewu)
Kamera: HP Samsung J3

Foto ini adalah foto grup dengan model berjumlah 3 orang. Foto di atas diambil dengan orientasi landscape dan menggunakan angle eye level serta komposisi foto “rule of third”. Model menggunakan busana casual berupa kemeja motif kotak-kotak warna-warni dan celana jeans. Model juga memakai aksesoris berupa tas casual dan kacamata yang diletakkan di atas kepala. Pose model saling berdekatan dan tersenyum, pandangan mata model menghadap ke depan, ada yang melihat kamera dan ada yang tidak melihat kamera.


Masih sama dengan foto sebelumnya, foto ini adalah foto grup dengan model berjumlah 3 orang. Foto di atas diambil dengan orientasi potrait dan menggunakan low angle dengan posisi objek berada di tengah gambar. Model menggunakan busana casual berupa kemeja motif kotak-kotak warna-warni dan celana jeans. Model juga memakai aksesoris berupa kacamata yang diletakkan di atas kepala. Objek foto diambil full body. Pose model saling berdekatan dan tersenyum, pandangan mata model menghadap ke atas.


Foto ini adalah foto grup dengan model berjumlah 4 orang. Foto di atas diambil dengan orientasi landscape dan menggunakan angle eye level. Model menggunakan busana casual berupa kemeja motif kotak-kotak warna-warni dan celana jeans. Model juga memakai aksesoris berupa kacamata yang diletakkan di atas kepala, tas selempang kecil dan tas ransel kecil. Pose model yaitu model saling berhadapan dengan pandangan mata saling melihat satu sama lain sehingga seolah-olah model sedang ngobrol/ berbicara dengan satu sama lain.

Praktik Penerapan Angle dan Pose


Praktik Penerapan Angle dan Pose


Angle dan Pose

Tema: Casual Vibes
Model: Maraditia Dwi Marinda
Waktu: Sore hari
Lokasi: Outdoor (lingkungan FT UNY)
Kamera: HP Xiaomi Redmi 6A

Foto ini diambil dengan orientasi potrait. Angle yang digunakan pada foto ini adalah low angle. Pose model yaitu berdiri dengan badan menempel pada dinding dan jari-jari tangan juga menempel pada dinding. Kepala model menghadap ke samping serta pandangan mata model juga melihat ke samping.



Foto ini diambil dengan orientasi potrait. Angle yang digunakan pada foto ini adalah eye level. Pose model yaitu berdiri dengan tangan kiri berada di bawah dagu. Kepala model menghadap ke depan serta pandangan mata model melihat ke arah depan bawah.


Foto ini diambil dengan orientasi potrait. Angle yang digunakan pada foto ini adalah eye level. Pose model yaitu berdiri dengan tangan kanan berada di bawah dada dan tangan kiri ada di bawah dagu. Kepala model menghadap ke arah serong kanan serta pandangan mata model melihat ke arah depan.



Aksesoris

Tema: Casual Accessories
Model:  Lis Mar’atus S. dan Maraditia Dwi M.
Waktu: Sore hari
Lokasi: Outdoor (lingkungan FT UNY)
Kamera: HP Xiaomi Redmi 6A

Model pada foto ini memakai aksesoris berupa tas tenun, gelang, dan cincin. Angle yang digunakan pada foto di atas adalah eye level. Model menghadap ke samping, agar foto lebih terfokus pada aksesoris yang dipakai.


Model pada foto ini memakai aksesoris berupa kacamata, jam tangan, dan kalung. Angle yang digunakan pada foto di atas adalah high angle. Pengambilan foto dibuat sangat dekat dengan objek agar aksesoris yang dipakai dapat lebih terlihat.


Lokasi pengambilan foto ini yaitu di balkon gedung KPLT lt. 2 FT UNY. Model pada foto ini memakai aksesoris berupa tas ransel casual mini, gelang, dan kalung. Foto di atas menggunakan angle eye level.