KOMPOSISI DALAM FOTOGRAFI
A. Komposisi Fotografi
Komposisi = susunan, dalam bahasan seni rupa dan fotografi
komposisi berarti susunan gambar dalam batasan satu ruang (Soelarko, 1990:19). Komposisi
adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar, sehingga objek
menjadi pusat perhatian (FOI=Focus
of Interest) (Veriasa, 2006). Komposisi
secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar,
elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap
(Sanyoto, 2004).
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata
elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form,
warna, terang dan gelap. Cara anda menata komposisi dalam jendela bidik akan
diinterprestasikan kemudian setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling
utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact atau sebuah
kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi
dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan
anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu
mengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik
perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan
posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan
sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa
perhatian pengamat pada satu titik.
Tujuan
mengatur komposisi :
1. Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood”
suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek foto.
2.
Menyusun
perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud
sebuah kesatuan / unity dalam
karya.
3.
Melatih
kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam
pribadi pemotret.
Unsur - unsur
pembentuk komposisi fotografi :
1. Garis
Garis
adalah kumpulan dari titik – titik yang
beraturan maupun tidak beraturan. Fotografer yang baik menggunakan garis pada
karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis
juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar.
Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah
gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Garis memberi kesan seolah obyek
membawa mata keluar dari gambar.
2.
Kontras
Kontras merupakan perbedaan yang sangat besar dari satu nada
(bentuk dan warna) dengan yang lain. Foto yang terdiri dari hitam pekat dan
putih murni saja adalah foto yang sangat kontras. Foto yang terdiri dari
perbedaan nada-nada mencolok dikatakan kontras (hard), sedangkan sebaliknya foto yang menyajikan
nada-nada berdampingan dikatakan lunak (soft).
3. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba pada permukaan baik nyata maupun
semu dan tekstur yang diberikan pada permukaan yang mungkin kasar, mungkin
halus. ekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan
tiga dimensi subyek. Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda.
Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk
memperbesar apa yang kita lihat, Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa
sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area
tertentu.Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat
mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan
permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik
ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas
gambar.
4. Shape / bidang
Penentuan shape adalah salah satu formula paling sederhana yang
dapat membuat sebuah foto menarik perhatian dan memberi prioritas pada sebuah
elemen visual, sehingga obyak utama dapat teridentifikasi. Untuk membuat shape
menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya
atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara
shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi
sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
5.
Form /
bentuk
Form bertujuan untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini
merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas.
Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk
garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form
terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut,
sehingga memunculkan dimensi yang berbeda.
6. Pattern
Pattern merupakan pengulangan shape, garis dan warna adalah sebuah
elemen visual yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan
pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi,
terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia
penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian
pemerhati. Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan
dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan
kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
B. Jenis-jenis Komposisi Fotografi
Dalam
fotografi, terdapat bermacam-macam teknik komposisi yang dapat membantu kita
menghasilkan sebuah foto yang baik, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rule of Thirds
Rule of Thirds adalah sebuah teknik komposisi yang paling
banyak digunakan oleh fotografer. Dengan rule
of thirds, pusat perhatian ditempatkan pada setiap titik
simpang garis yang membagi gambar atau foto dari atas ke bawah dan dari kiri ke
kanan.
Teknik ini sangat
berguna untuk membentuk struktur komposisi sebuah gambar. Kini, mengikuti
perkembangan teknologi, beberapa manufaktur menawarkan sebuah rentang garis
pada layar display kamera digital untuk membantu fotografer dalam membentuk
komposisi sebuah gambar atau foto. Banyak kamera digital saat ini yang telah memberikan
fitur rules of third (grid) ini, baik pada layar mode live view ataupun pada view
finder-nya.
2. The
Golden Ratio
Teknik
komposisi The
Golden Ratio adalah teknik komposisi yang membagi layar kita
ke dalam beberapa bagian dengan perbandingan 1:1.618. Dibandingkan
dengan Rule of
Thirds, garis-garis dalam The
Golden Ratio terkonsentrasi
di tengah frame dengan
ukuran 3/8 frame di
bagian atas, 2/8 frame di
tengah, dan 3/8 frame di
bawah.
3. Golden
triangles
Golden triangles adalah
salah satu teknik komposisi fotografi yang dilakukan dengan cara membagi gambar
secara diagonal dari sudut yang satu ke sudut yang lain kemudian menarik sebuah
garis dari satu sudut yang lain hingga bertemu di garis pertama dengan sudut 90
derajat. Selanjutnya, meletakkan elemen-elemen fotografi hingga jatuh di dalam
tiga buah segitiga yang dihasilkan.
4. Balance
Balance secara
khusus digunakan ketika menggunakan teknik komposisi Rule of Thirds atau The Golden Ratio dengan
tujuan agar gambar memiliki keseimbangan. Sebuah foto yang memiliki subyek
lebar dan berada di posisi paling depan dari subyek yang lain dapat menciptakan
sebuah gambar yang terlihat terlalu berat sebelah. Kita dapat menciptakan beberapa
keseimbangan dengan menyertakan sebuah elemen yang kurang penting atau sebuah
elemen yang tampil lebih kecil di belakang.
5. Leading
lines
Teknik leading lines membantu
mata viewer tertuju
pada titik pusat dan fokus perhatian pada beberapa elemen penting yang ada pada
sebuah gambar atau foto. Teknik ini juga membantu menciptakan sebuah ilusi
kedalaman atau ilusi jarak dalam sebuah komposisi. Umumnya yang dapat digunakan
sebagai leading
lines adalah tembok atau pola-pola atau jalan.
6. Lighting
Lighting atau
pencahayaan dapat menambah atau memberikan efek dramatis ke dalam foto kita.
Biasanya kita membutuhkan sumber cahaya dibelakang kita ketika memotret.
Terdapat tiga macam lighting yang
dikenal dalam dunia fotografi, yaitu:
· backlighting
· sidelighting
· floor lighting.
Backlighting terjadi
ketika sumber cahaya berada di depan lensa dan di belakang subyek hingga
menciptakan gambar siluet. Sementara itu, sidelighting atau
pencahayaan dari sebelah sisi sangat efektif dalam mengkomunikasikan kekuatan
emosi. Terakhir, floor lighting adalah sebuah teknik yang
menempatkan sebuah sumber cahaya di depan dan di bawah subyek dan kamera untuk
menciptakan atau menimbulkan kesan misteri.
7. Fill the Frame
Memenuhi frame dengan
subyek dan meninggalkan sedikit ruang atau tidak ada ruang sama sekali di
sekitar frame dapat menjadi efektif untuk situasi tertentu. Hal ini
dapat membuat viewer menjadi
benar-benar fokus pada subyek utama tanpa adanya hal-hal yang mengganggu. Selain
itu, viewer dapat mengeksplorasi hal-hal kecil yang dimiliki
oleh subyek yang tidak akan mungkin dipotret dari jarak jauh. Teknik ini
seringkali digunakan dalam jarak yang sangat dekat. Dalam beberapa kasus,
teknik ini dapat menghasilkan sebuah foto yang sangat orisinal dengan komposisi
yang menarik.
8. Left to Right Rule
Ada sebuah
teori yang berpendapat bahwa kita membaca sebuah gambar dari kiri ke kanan sama
seperti cara kita membaca sebuah teks. Untuk alasan inilah disarankan bagi
beberapa gerakan yang dipotret dalam sebuah foto hendaknya mengalir dari kiri
ke kanan. Asumsi ini didasarkan pada bahwa sebagian besar Negara-negara di
dunia membaca teks dari kiri ke kanan. Namun, perlu diingat pula bahwa beberapa
bahwa ada beberapa bahasa yang dibaca dari kanan ke kiri seperti misalnya Arab
Saudi.
9. Simplification
Sebagai sebuah
aturan umum, gambar yang sederhana cenderung menjadi lebih menarik dibandingkan
dengan gambar yang sangat kompleks. Teknik komposisi simplification pada
dasarnya memiliki kesamaan dengan teknik komposisi fill the frame. Untuk dapat
menggunakan teknik komposisi ini, pertama kali ajukan sebuah pertanyaan kepada
diri kita sendiri menyangkut elemen apa yang ingin ditambahkan ke dalam
komposisi yang kita buat. Kita dapat melakukan teknik ini dengan cara mengatur
ulang komposisi.
Sehingga elemen
yang dirasa tidak diperlukan tidak akan ada lagi di dalam frame.
Tekniknya adalah dengan melakukan zoom pada subyek dengan
menggunakan aperture yang lebar untuk memperoleh depth
of field yang diinginkan. Atau bisa juga dengan melakukan crop terhadap
gambar di akhir poses.
10. Leaving space
Meninggalkan
ruang kosong yang luas di sekitar subyek dapat membuat foto menjadi sangat
atraktif. Teknik komposisi ini dapat menciptakan sensasi sederhana dan
minimalis.
Sebagaimana teknik komposisi fill the frame, teknik
komposisi ini dapat membantu viewer menjadi lebih fokus pada
subyek utama tanpa adanya gangguan.
11. Patterns
Berbagai
macam patterns atau pola dapat kita temui dimanapun, baik
berupa buatan tangan manusia maupun hasil kreasi alam. Sebuah pola atau patterndapat
secara visual kita lihat karena pola atau pattern menyajikan
harmoni dan irama tertentu.Sesuatu yang harmonis dan berirama dapat membuat
kita merasakan nuansa tertentu. Dengan menyatukan beberapa pola ke dalam foto,
kita dapat menciptakan suatu komposisi yang baik.
12. Isolate the Subject (depth of fields)
Kita dapat
membuat komposisi yang lebih sederhana secara lebih efektif dengan cara
menggunakan depth of fields yang dangkal untuk mengisolasi
sebuah subyek. Dengan menggunakan aperture yang lebar, kita dapat menciptakan
kesan buram pada bagian latar belakang subyek. Teknik ini sangat berhasil
diterapkan ketika kita melakukan pemotretan.
13. Color Combinations
Warna adalah
alat atau instrumen komposisi yang dapat kita gunakan untuk menciptakan mood dalam
sebuah foto. Warna-warna seperti biru dan hijau dapat membuat viewer merasa
tenang atau damai. Sedangkan, warna merah dan kuning dapat membangkitkan
perasaan gembira atau optimisme. Sebagai seorang
fotografer, kita dapat mengkombinasikan beberapa warna sebagai sebuah cara atau
teknik untuk menciptakan komposisi yang lebih atraktif.
14. Rule of Space
Yang dimaksud
dengan teknik komposisi The Rule of Space adalah terkait
dengan arah subyek dalam foto yang bergerak maju. Jika kita mengambil sebuah
foto dari mobil yang bergerak, akan menampilkan ruang di depan mobil dibanding
di belakang mobil dalam sebuah frame. Hal ini memberikan implikasi
bahwa terdapat ruang bagi mobil untuk bergerak maju dalam sebuah frame.
15. Textures
Textures adalah
cara lain yang dapat kita gunakan untuk menciptakan dimensi dalam sebuah foto.
Dengan melakukan zoom in pada permukaan yang bertekstur, kita
dapat membuatnya terlihat seperti foto yang hidup dalam tiga dimensi.
16. Juxtaposition
Juxtaposition merupakan salah satu teknik komposisi yang
sangat kuat dalam fotografi. Juxtaposition merujuk pada
inklusi dua elemen atau lebih dalam sebuah layar yang dapat berefek kontras
atau saling melengkapi satu sama lain.
Kedua pendekatan ini dapat bekerja dengan baik dan
memainkan peranan yang penting dalam menampilkan cerita dari sebuah foto.
17. Frame Within the Frame
Teknik
komposisi frame within the frame merupakan teknik komposisi
fotografi alternatif yang efektif dalam merekam kedalaman sebuah layar. Agar
efektif, frame tidak harus berada di sekitar keseluruhan
layar. Dengan menggunakan teknik komposisi frame within the frame maka
akan menciptakan peluang besar untuk menggunakan keadaan sekitar menjadi lebih
kreatif dalam komposisi yang kita buat.
18. Rule of Odds
Teknik
komposisi rule of odds tidak jarang dikaitkan dengan teknik
komposisi rule of thirds. Mata kita cenderung akan menjadi nyaman
apabila melihat gambar yang berisi sejumlah elemen yang tidak biasa. Sebuah foto
yang menyajikan tiga ekor burung di atas kawat sangat mungkin menjadi lebih
menarik dibandingan dengan sebuah foto yang memotret burung ketiga terbang.
Alasannya adalah bahwa mata manusia akan secara alami melihat langsung ke pusat
sebuah kelompok. Jika ada ruang kosong, maka ke sanalah mata akan tertuju.
Sebagai seorang fotografer, kita tentunya mengharapkan viewer melihat
ke subyek bukan sebuah ruang kosong.
Referensi :